Percaya Ramalan, Bolekah dalam Islam?

Percaya Ramalan, Bolekah dalam Islam? - Hallo sahabat Nuansa Islami, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Percaya Ramalan, Bolekah dalam Islam?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel ARTIKEL ISLAM, Artikel hukum islam untuk islam, Artikel Hukum ramalan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Percaya Ramalan, Bolekah dalam Islam?
link : Percaya Ramalan, Bolekah dalam Islam?

Baca juga


Percaya Ramalan, Bolekah dalam Islam?

Assalamu'alaikum. wr.wb.

يا أيها الذين آمنوا إنما الخمر والميسر والأنصاب والأزلام رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلحون

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."
(QS.5 :90)

Sebagian kita merindu-rindukan guru-guru yang memakai cara-cara yang tidak alamiah. Kadang mereka ngakunya paranormal, ustadz, kyai, dan syeikh (ngaku-ngakunya). Di mana mereka mampu:
- Menerawang suatu kejadian atau seseorang (tanpa melihat langsung).
- Menebak masa lalu atau masa depan seseorang. Termasuk rezekinya.
- Menembus sesuatu, menghilang, kebal, atau sakti.
- Kita pun dianjurkan untuk menempelkan kertas atau kain yang bertuliskan ayat-ayat Al-Quran. Konon, ini dapat menglariskan usaha, memagari usaha, memancing rezeki, atau yang semacamnya.


Sekilas, ini semua tampak sangat islami. Namun pertanyaannya, pernahkah Nabi dan sahabat melakukannya?
- Pernahkah Nabi menerawang seseorang?
- Pernahkah Abu Bakar menerawang suatu kejadian?
- Pernahkah Umar menebak masa lalu seseorang?
- Pernahkah Usman menebak masa depan seseorang?
- Pernahkah Ali menang perang dengan ilmu kebal?
- Pernahkah Khadijah menglariskan usaha dengan kain bertuliskan ayat-ayat Al-Quran?
- Sama sekali tidak pernah!

Jelas, terdapat keragu-raguan pada cara-cara yang tidak alamiah tersebut. Mungkin saja ada makhluk lain dan kekuatan lain yang bermain. Kalaupun Nabi pernah ‘meramal’ suatu kejadian, itu semata-mata karena wahyu dengan izin Allah. Itu pun ramalan bersifat umum, bukan ramalan khusus tentang suatu kejadian atau nasib seseorang.

Lantas, bagaimana pula dengan ramalan shio, zodiak, dan SMS premium (ketik REG) di sekitar kita? Menurut saya, ini adalah sesuatu yang tampaknya main-main, namun sebenarnya mempermainkan TAUHID. Tampaknya sepele, namun sebenarnya menyepelekan TAUHID. Saran saya, jangan!

Sumber Terusan dari Ippho Santosa
-Penulis Mega-Bestseller 7 Keajaiban Rezeki
-Pembicara di Indonesia & Singapura
-Pendiri Belasan Outlet TK Khalifah


Demikianlah Artikel Percaya Ramalan, Bolekah dalam Islam?

Sekianlah artikel Percaya Ramalan, Bolekah dalam Islam? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Percaya Ramalan, Bolekah dalam Islam? dengan alamat link https://nuansaislamipost.blogspot.com/2010/06/percaya-ramalan-bolekah-dalam-islam.html
0 Komentar untuk "Percaya Ramalan, Bolekah dalam Islam?"

Back To Top